LAPORAN BUKU LINGUISTIK
Disusun oleh :
Isa Ansori (110050179)
Kelas: I.F
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
JL. Perjuangan No. 1 , Telp. (0231) 482115, Fax. (0231) 487249 Cirebon
KATA PENGANTAR
Linguistik Umum adalah mata kuliah yang diberikan kepada semua mahasiswa jurusan bahasa dan sastra, baik pada lembaga pendidikan guru maupun fakultas sastra, dengan tujuan memberikan bekal dasar untuk dapat mengikuti dan memahami mata kuliah kebahasaan berikutnya. Oleh karena itu, mata kuliah ini biasanya diberikan pada semester-semester awal sebelum mereka mengikuti mata kuliah kebahasaan lainnya. Tanpa mengikuti mata kuliah Linguistik Umum mereka tentu akan mandapat kesulitan untuk mengikuti mata kuliah kebahasaan lainnya.
Materi yang diberikan dalam Linguistik Umum ini adalah pengertian, hakikat, dan struktur bahasa secara umum. Artinya, bukan struktur bahasa tertentu, melainkan struktur bahasa sebagai alat komunikasi verbal yang hanya dimiliki manusia.
Dalam kepustakaan Indonesia sebenarnya telah ada sejumlah buku yang selama ini dipergunakan, baik terjemahan dari bahasa asing maupun asli dari pengarang Indonesia. Namun kehadiran buku yang isinya lebih komfrehensif ini karena disusun dari bahan yang selama ini digunakan dalam perkuliahan Linguistik Umum. Kiranya buku ini akan memberikan sumbangan yang berarti dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar itu, maka pada setiap akhir bab disajikan tugas dan latihan, yang dapat dikerjakan sendiri atau bersama, atau didiskusikan bersama.
Cirebon, January 2011
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Dalam tugas sehari-hari entah sebagi guru bahasa, penerjemah, pengarang, penyusun kamus, wartawan, atau sebagai apapun yang berkenaan dengan bahasa, tentu akan menghadapi masalah-masalah Linguistik, atau berkaitan dengan Linguistik. Tanpa pengetahuan yang memadai tentang Linguistik mungkin akan mendapatkan kesulitan dalam melaksanakan tugasnya. Tetapi dengan kita memahami masalah-masalah Linguistik, tentu akan mendapat kemudahan dalam melaksanakan tugas itu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis mengajukan beberapa rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apa isi buku Linguistik itu?
2. Apa saja keunggulan buku tersebut dibandingkan dengan buku sejenis yang lainnya?
3. Apa saja kelemahan buku tersebut dibandingkan dengan buku sejenis yang lainnya?
C. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai melalui penulis laporan buku ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1. isi buku Linguistik ;
2. keunggulan buku tersebut dibandingkan buku sejenis yang lain;
3. kelemahan buku tersebut dibandingkan buku sejenis yang lain.
D. Kegunaan
Laporan buku ini diharapkan mampu memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis diharapkan laporan buku ini menambah khazanah teoritis ilmu tentang bahasa. Secara praktis diharapkan laporan buku ini dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan keilmuan bagi penulis maupun pembaca.
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU DAN PEMBAHASAN
A.Ringkasan Isi Buku
Buku Linguistik ini membahas tentang, pengertian linguistik; perbedaan linguistik umum dengan khusus; ciri keilmuan linguistik; hakikat bahasa; perbedaan langage, langue dan parole; apa objek kajiannya; jenis-jenis lingistik; tataran linguistik; unsur-unsur bahasa; tokoh,teori, dan aliran linguistik; tahapan proses komunikasi;
Linguistik adalah ilmu bahasa , atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Linguistik juga sering disebut lingistik umum (general linguistics) karena linguistik tidak hanya mengkaji sebuah bahasa saja (seperti bahasa jawa), melainkan mengkaji bahasa pada umumnya. Perbedaan antara linguistik umum dan linguistik khusus, Linguistik umum adalah linguistik yang mempelajari : kaidah-kaidah bahasa secara umum, bukan bahasa tertentu. Kaidah-kaidah khusus / spesifik mempelajari bahasa arab/bahasa sunda. Kajian khusus ini juga bisa dilakukan terhadap satu rumpun / subrumpun bahasa misal rumpun bahasa austronesia, atau subrumpun indo-german.
Ciri-ciri keilmuan linguistik, Menurut crystal linguistik bersifal ilmiah karena:
1) Eksplisit : artinya bahwa linuistik itu pasti, jelas, ajeg dan menyeluruh
2) Sistematis : linguistik juga berpola, memiliki kaidah
3) Objektif : artinya tepat sasaran dan sesuai kenyataan
Linguistik dapat dikatakan ilmiah karena telah mengikuti ketiga tahapan perkembangan yaitu pertama tahap spekulasi, kedua tahap observasi dan klasifikasi dan terakhir tahap perumusan teori. Selain itu, ketidakspekulatifan dalam penarikan kesimpulan merupakan salah satu ciri keilmiahan, artinya dalam mengambil kesimpulan dan teori harus didasarkan pada data empiris. Begitu pula dalam linguistik seorang pakar yang ingin meneliti susunan kata bahasa tertentu haruslah menggalinya dari data empiris.
Hakikat bahasa ;
1) Bahasa sebagai sistem
Maksudnya bahwa bahasa terdiri dari unsur-unsur atau komponen-komponen yang teratur dan tersusun menurut pola tertentu.
2) Bahasa sebagai lambang
Lambang-lambang bahasa diwujudkan dalam bentuk bunyi, yang berupa satuan-satuan bahasa seperti kata / gabungan kata.
3) Bahasa adalah bunyi
Sistem bahasa itu berupa lambang yang diwujudkannya berupa bunyi.
Yang dimaksud dengan bunyi pada bahasa / termasuk lambang bahasa adalah bunyi-bunyi yang bukan dihasilkan alat ucap manusia tidak termasuk bunyi bahasa. Walau kenyataanya tidak semua bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia termasuk bunyi bahasa seperti batuk, bersin, dll.
Dalam linguistik yang disebut bahasa yang primer adalah apa yang diucapkan atau dilisankan. Sedangkan bahasa tulisan hanyalah bersifat sekunder. Karena sebenarnya bahasa tulisan hanyalah bersifat sekunder. Sebenarnya bahasa tulisan hanyalah “rekaman” dari bahasa lain.
4) Bahasa itu bermakna
Telah dibicarakan tadi bahwa bahasa itu adalah sistem lambang, oleh karena itu lambang-lambang itu mengacu pada suatu konsep, ide atau pikiran, maka dapat dikatakan bahwa bahasa itu mempunyi makna.
Bahasa itu bermakna, oleh karenanya ucapan yang tidak mempunyai makna bukanlah bahasa, misalnya ucapan ozwnpsoll
5) Bahasa itu arbitrer
Arbitrer artinya sembarang, sewenang-wenang, mana suka, berubah-ubah. Maksudnya adalah tidak ada hubungan wajib antara lambang bahasa dengan konsep atau pengertian yang dimaksud lambang tersebut misalnya kita tidak bisa menjelaskan hubungan antara lambang bunyi (air) dengan benda yang dilambangkannya yaitu benda cair yang biasa dipakai, diminum, mencuci oli, yang rumus kimianya H2O, mengapa pula tidak dilambangkan dengan bunyi (ria) atau (air).
6) Bahasa itu konvensional
Telah kitabahas sebelumnya bahwa hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkannya bersifat arbitrer, tetapi penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep tertentu bersifat konvensional.
Artinya bahwa semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya Misalnya tadi bahwa barang cair yang biasa dipakai untuk minum, mandi, dll rumus kimia H2O adalah water (dalam bahasa inggris) maka anggota masyarakat bahasa inggris semuanya harus mematuhinya, kalau tidak dipatuhinya maka komunikasi akan terhambat.
7) Bahasa itu produktif
Maksudnya adalah walaupun unsur-unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur-unsur yang jumlahnya terbatas itu dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tak terbatas, meski secara relatif, sesuai dengan sistem yang berlaku paa bahasa itu.
8) Bahasa itu unik
Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh yang lain. Artinya setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki bahasa lain.
9) Bahasa itu universal
Selain bersifat unik, yakni memiliki sifat masing-masing, bahasa itu juga bersifat universal. Artinya ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia. Karena bahasa itu berupa ujaran, maka ciri universal dari bahasa yang paling umum adalah bahwa bahasa itu mempunyai bunyi bahasa yang terdiri dari vokal dan konsonan.
10) Bahasa itu dinamis
Karena keterikatan dan keterkaitan bahasa itu dengan manusia , sedangkan dalam kehidupan bermasyarakat kegiatan manusia itu tidak tetap dan selalu berubah, maka bahasa itu juga ikut berubah, menjadi tidak tetap, menjadi tidak statis. Karena itulah bahasa itu disebut dinamis.
11) Bahasa itu bervariasi
Anggota suatu masyarakat bahasa beraneka ragam, ada yang berpendidikan ada yang tidak, ada yang berprofesi dokter, petani, nelayan, dan sebagainya, oleh karena latar belakang dan lingkungannya yang tidak sama maka bahasa yang mereka gunakan bervariasi atau beragam, di mana antara variasi yang satu dengan yang lainnya mempunyai perbedaan yang besar.
12) Bahasa itu manusiawi.
Maksudnya adalah bahwa alat komunikasi manusia yang namanya bahasa adalah bersifat manusiawi, dalam arti hanya milik manusia dan hanya dapat digunakan oleh manusia.
Perbedaan langage, langue dan parole adalah :
Langage : berarti bahasa secara umum, seperti tampak dalam ungkapan “manusia punya bahasa sementara hewan tidak”. Langue : artinya suatu bahasa tertentu, seperti bahasa arab, bahasa inggris, atau bahasa jawa. Parole : adalah bahasa dalam wujudnya yang konkret yang berupa ujaran.
Jenis-jenis linguistik, berdasarkan sifat telaahnya : a) Linguistik mikro, mempelajari bahasa sebagai bahasa untuk kepentingan bahasa itu sendiri (internal). Linguistik makro, mempelajari bahasa yang berkaitan dengan bidang yang lain. b) Berdasarkan pendekatan objeknya :
1. Linguistik deskriptif
Linguistik deskriptif yaitu jenis linguistik yang menggambarkan bahasa apa adanya pada saat penelitian dilakukan
2. Linguistik historis komparatif
Jenis linguistik yang membandingkan 2 bahasa atau lebih pada waktu yang berbeda
3.Linguistik kontrastif
Jenis linguistik yang membatasi diri pada pembatasan 2 bahasa / lebih tapi pada masa tertentu pada satu periode.
4. Linguistik sinkronis
Linguistik sinkronis adalah jenis linguistik yang mempelajari satu bangsa pada satu masa.
5. Linguistik diakronis
Linguistik diakronis yaitu jenis linguistik yang mempelajari satu bahasa pada masa yang berbeda (pada periode ke periode).
c) Linguistik berdasarkan pembidangannya; Linguistik umum (general linguistics), jenis linguistik yang merumuskan secara umum semua bahasa manusia. Linguistik terapan (applied linguistics), jenis linguistik yang berusaha menerapkan hasil penelitian dalam kepentingan praktis. Linguistik teoritis, jenis linguistik yang meneliti bahsa untuk kepentingan bahasa itu sendiri (internal).
Tataran linguistik : ilmu yang membahas bunyi-bunyi bahasa, Fonologi ilmu yang membahas seluk beluk pembentukan kata (mengenai Morfologi pembentukan katan dan perubahan bahan makna akibat proses perubahan bentuk kata tersebut). Ilmu Sintaktis yang membahas tata kalimat ilmu yang mempelajari frasa kausa, kalimat dan wacana serta hubungan diantaraya ilmu yang membahas makna bahasa Semantik.
Unsur-unsur bahasa, apabila kita membuatnya secara hierarkis maka bentuknya adalah :
1. Fonem : satuan bunyi bahasa paling kecil yang dihasilkan alat ucap manusia, tidak memiliki makna tapi dapat membedakan makna
2. Morfem : suatu bentuk yang bisa hadir secara berulang-ulang dengan bentuk yang lain
3. Stem / pokok kata : satuan gramatikal yang tidak bisa terdiri dari sendiri jika tidak digabung dengan morfem yang lain contoh : juang, alir
4. Kata : deretan huruf yang memiliki makna satuan gramatikal terkecil yang memiliki makna.
5. Frasa : satuan gramatik yang terdiri atas dua buah kata atau lebih yang tidak melampaui satu batas unsur fungional klausa atau kalimat
6. Klausa : satuan gramatik yang memiliki unsur subjek, predikat boleh disertai objek, pelengkap dan keterangan atau tidak
7. Kalimat : satuan gramatik yang diawali huruf kapital dan diakhiri tanda baca titik, seru dan tanya yang memiliki satu makna. atau menurut Ramlan : satuan gramatik yang memiliki jeda disertai nada akhir turun naik
8. Wacana : satuan gramatik yang terbesar, terlengkap, tertinggi diatas kalimat atau klausa yang memiliki ide-ide pokok memiliki koherensi dan kohesi lisan ataupun tulisan.
Tokoh, teori dan aliran linguistik, Ferdinand de saussure (1857-1913) dianggap sebagai bapak linguistik modern, pandangannya dimuat dalam buku course de linguistique generle. Beliau mengemukakan teori bahwa setiap tanda linguistik (signe) dibentuk oleh dua buah komponen yang tidak terpisahkan, yaitu komponen signifiant (bentuk) dan komponen signifie (makna). Aliran praha (terbentuk tahun 1926) tokohnya Vilem Mathesius. Aliran praha inilah yang pertama-tama membedakan tegas akan fonetik dan fonolog. Aliran glosematik lahir di Denmark, tokohnya Louis Hjemslev beliau terkenal karena usaha untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri. Aliran firthian, tokohnya R. Firth (1890-1960) beliau terkenal karena teorinya mengenai fonologi prosodi. Fonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis. Fonologi prosodi terdiri dari satuan-satuan fonematis dan satuan prosodi. Aliran linguistik sistemik, tokohnya M.A.K Halliday belaiu mengembangkan teori Fith mengenai bahasa khususnya yang berkenaan dengan segi kemasyarakatan bahasa. Pokok-pokok pandangannya antara variasinya pemberian bahasa tertentu berserta variasinya mengenai adanya gradasi dan kontinum. Aliran tagmemik, tokohnya Kenneth L. Pike, menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmen. Yang dimaksud tagmen adalah bentuk kata yang dapat saling dipertukarkan untuk mengisisi slot tertentu. Aliran strukturalis amerika, tokohnya Leonard (1877-1949) beliau sangat terkenal karena dalam bukunya “language” yang kalau dikaitkan dengan aliran struktural amerika.
Tahapan proses komunikasi ,
1. Sensasi : pengindraan yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya
2. Asosiasi : proses menyamakan makna stimulus yang datang di sensasi dengan pengalaman masa lalu
3. Persepsi : pengalaman tentang objek
4. Memori : sistem yang sangat berstruktur yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta.
5. Berfikir : proses pernafasan kita terhadap stimuli setelah tahapan sensasi, asosiasi, persepsi dan memori.
B. Pembahasan
Linguistik adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa; atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya. Bahasa sebagai objek kajian linguistik bisa dibandingkan dengan peristiwa alam yang menjadi objek ilmu fisika. Dalam dunia keilmuan ternyata yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya bukan hanya linguistik, tetapi linguistik tetap memperlakukan bahasa sebagai bahasa sedangkan ilmu lain tidak demikian. ada pula ilmu atau disiplin lain, misal ilmu susastra, ilmu sosial, psikologi, dan fisika. Linguistik sering disebut linguistik umum, artinya ilmu linguistic itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa saja, seperti bahasa Jawa atau bahasa Arab, melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya. Bahasa sebagai alat komunkasi manusia adalah suatu sisitem yang bersifat sistematis dan sekaligus sistemis. Yang dimaksud dengan sistemis adalah bahwa bahasa itu bukan suatu system tunggal, melainkan terdiri dari beberapa subsistem, yaitu subsistem fonology, subsistem morphology, subsistem sintaksis, dan subsistem semantik. Kajian mengenai subsistem ini merupakan cabang dari linguistik.
Buku ini memilki keunggulan dibandingkan dengan buku lain yang sejenisnya, buku ini mampu memberikan pengetahuan yang lebih kepada pembaca tentang linguistik dan bagian-bagiannya serta mampu memberi gambaran kenapa adanya bahasa didunia ini. Dalam buku ini tidak hanya membahas linguistik secara khusus saja tetapi juga bagian-bagian linguistik serta teori, tokoh-tokoh, aliran linguistik, dan hakikat bahasa secara rinci. Buku ini juga mampu menumbuhkembangkan kemampuan dalam berbahasa.
Disamping memiliki keunggulan dalam bidang tersebut, buku ini juga memiliki kelemahan. Kelemahan utama buku ini adalah luasnya materi tetapi tidak dibarengi dengan pamaparan yang luas juga, terutama dalam membahas cirri-ciri keilmuan linguistik atau keilmiahan linguistik.
Walau memiliki kelemahan, buku ini dapat dijadikan sebagai pedoman dasar bagi para mahasiswa, guru bahasa, atau yang berkaitan dengan bahasa.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
Berdasarkan uraian singkat isi buku dan pembahasannya, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Lingustik merupakan mata kuliah penting yang dapat memberikan pemahaman mengenai bahasa, seluk beluk bahasa, dan hakikatnya.
2. Linguistik bukan hanya berarti ilmu tentang bahasa, tetapi juga berarti bahasa itu sendiri.
3. Linguistik merupakan ilmu yang bersifat ilmiah.
4. Buku ini memiliki keunggulan dalam materinya yang luas dan dapat dijadikan sebagai pedoman dasar.
B. Saran
1. Buku ini memiliki banyak hal mendasar yang tidak terdapat dalam buku lain, oleh sebab itu buku ini dapat dijadikan pedoman awal bagi mahasiswa dan yang lainnya yang akan memperdalam mengenai bahasa.
2. Pembahasan dalam buku ini harus diperluas sehingga bisa memberikan pemahaman lebih kepada pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa dan Anton M. Moeliono, (1998). Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Chaer, Abdul. (1994). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Dik, Simon C. Functional Grammar. Amsterdam: North Holland Publishing Company.
Gi Kridalaksana, Harimurti. (1986). Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
---------- (1992). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Lyons, John, (1968). Introduction to Theoretical Linguistics. Cambridge: Cambridge University Press.
Marsono. (1986). Fonetik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Parera, J.D. (1988). Morfologi. Jakarta: Gramedia.
Quirk, Randolph dkk. (1985). A Comprehensive Grammar of the English Language. London: Longman.
Ramlan, M. (1983). Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: Karyono.
Robins, R.H., (1992), Linguistik Umum Sebuah Pengantar terjemahan Soenarjati Djajanegara GeneraL Linguistics. Seri ILDEP Ke-62. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Samsuri. (1978). Analisa Bahasa. Jakarta: Erlangga.
Saussure, Ferdinand de, (1988), Pengantar Linguistik Umum. terjemahan Rahayu S. Hidayat Cours de Linguistique Generale. Seri ILDEP Ke-35. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Spat, C. (1989). Bahasa Melayu: Tata Bahasa Selayang Pandang. terjemahan A. Ikram Maleische Taal: Overzicht van de Grammatica. Seri ILDEP, Jakarta: Balai Pustaka.
Sudarno. (1990). Morfofonemik Bahasa Indonesia. Jakarta: Arikha Media Cipta.
Verhaar, J. W. M. (1996). Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
von, Talmy. (1979). On Understanding Grammar. New York: Acade-mic Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar